Minggu, 24 November 2013

Si Hamba Yang Kurang Ajar


“ Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain,
bila kamu memohon sesuatu kepada Allah SWT mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do’a mu akan terkabul, karna Alah tidak akan mengabulkan do’a orang-orang yang hatinya lalai dan lengah.”H.R Ahmad
Alkisah ada seorang yang kusut berjalan dengan celotehan panjang tentang tuhannya. Tidak segan ia mencaci, memaki, bahkan melaknat menumpahkan semua kekesalannya pada Sang Pemilik alam semesta, Allah subhanahu wata’ala. Baginya Allah itu tidak ada, Dia hanya teori.
Sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang anak kecil yang pulang dari sekolah. Memegang kitab suci, berparas tampan berwajah polos agak sedikit mirip dengan bintang film ichsanudien.
Kemudian lelaki tersebut mendatannginya denga jiwa panas membara.
“ Hei, (lelaki kumal itu memanggil) Apa yang kau pegang erat-erat itu ? ”
Sang bocah menoleh, dengan wajaholos tanpa dosa.
“Ini kitab suci”
“Aku tau itu kitab, tapi suci atau tidaknya itu perlu dipertanyakan.”
“Kitab ini suci karna Allah yang merangkai tiap katanya. Ini cukup membuatnya layak mendapat gelar SUCI.
“Bagaimana bisa suci bila kitab ini dibuat oleh sesuatu yang tidak ada ? Allah itu tidak ada (begitu katanya).”
“Aku percaya Allah itu ada dan aku mempercayainya.”
Lelaki kumal itu tertawa terbahak-bahak “kwkwkwk” dan berkata “Akutidak percaya Allah itu ada.”
“Kenapa ?”
“Akan aku ceritakan kenapa ! kau tahu ? Allah tidak membantuku meyelesaikan pahitnya hidup. Bertahun-tahun yang lalu hidupku sangat makmur. Aku bahagia, Namaun satu ketika banjir besar melanda seluruh milikku, Aku tidak punya rumah, hartaku habis, keluargaku terseret arus dan mati.
Setelah itu, aku terus menunggu pertolongan dariNya, TAPI apa yang kudapatkan ?! Dia Diam. Dia Diam !!!! Aku tidak dibantunya, Dia tidak melakukan apa-apa.sejak saat itu aku berfikir mungkin Dia tidak ada. Bukankah diam berarti tidak  ada ? ”
“ Bagaimana bocah ? masih percaya Allah itu ada ? ”
Bocah itu mengangguk. “ tentu saja aku percaya ”
Lelaki tadi kesal dan berkata dengan nada keras. “ Allah itu tidak ada ”
“ Allah itu ada ”
“ APA BUKTINYA? ”
Lalu bocah itu menjawab. “ Diam memang bisa berarti tidak ada.Tapi apa yang kau alami harusnya kau renungi”
“ Apa maksudmu ? Dia Diam !! berarti tidak ada ? ”
“ Apakah bila aku diam berarti aku tidak ada ? Apakah bila kau diam saat aku  bicara berarti kau tidak ada.”
Lelaki itu semakin kesal, tangannya mengepal dngan keras.
Bocah itu berkata lagi. “ wahai orang yang kurang ajar kepada Allah, dengarkan perkataanku baik-baik, Allah itu maha perkasa. Dia dibutuhkan bukan membutuhkan. Cobalah pakai logikamu : Apakah jika seluruh lelaki dan dikota ini berambut panjang hingga ke tanah, Apakah berarti tukang cukur tidak ada ?! tentu saja tidak ! Merekalah yang membiarkan rambutnya memanjang. Tukang cukur ada setiap waktu, setiap saat, Dia mnunggu kita Mendekat dan memintanya mencukur rambut kita, maka ia pun akan memulai pekerjaannya. Jika kau adalah seorang mekhluk dan kebutuhan mu yang banyak kian menguatkan bahwa kau memang seorang makhluk, Maka mintalah pada-Nya yang tidak membutuhkan apapun darimu. Haruskah tuhan yanag mendatangimu ketika kau punya masalah? Dimana kesadaranmu sebagai makhluk yag membutuhkan ? siapa yang membutuhkan ? siapa yang di butuhkan ? kau tidak pantas memaki Allah karna kau bodoh, Allah itu Mahapintar dan kau Mahabodoh.
Bocah itu pun berjalan meneruskan perjalanannya.
                Kemudian lelaku itu mulai merenung dan mencoba mereka ulang ingatannya. Ya, di sepertinya lupa berdo’a. Saat masalah datang, ia menunggu, bukan memohon. Memaki bukannya meminta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar